Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengajak seluruh pemuda-pemudi untuk merencanakan masa depannya secara matang.
Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan, Rizal Damanik mengatakan, merencanakan pernikahan di usia yang pas akan menentukan masa depan pasutri maupun si anak.
Rizal mengimbau agar menghindari pernikahan dini, tidak melakukan seks pranikah, dan tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan, Rizal Damanik mengatakan, merencanakan pernikahan di usia yang pas akan menentukan masa depan pasutri maupun si anak.
Rizal mengimbau agar menghindari pernikahan dini, tidak melakukan seks pranikah, dan tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba.
Dia menegaskan bahwa tiga imbauan di atas merupakan upaya untuk mendukung revolusi mental yang dicanangkan oleh presiden Jokowi.
Ia menilai hal ini penting untuk dilakukan mulai saat ini. Pasalnya Indonesia ke depan akan menghadapi 'bonus' demografi yang membuat jumlah penduduk usia produktif, melebihi penduduk di luar usia produktif.
“Kondisi ini bisa berpotensi meningkatkan kesejahteraan masyarakat namun dapat juga menjadi beban bangsa,” ujar dia
Guru besar Fakultas Ekologi Manusia (Fema) IPB itu mengungkapkan, untuk menjadikan kondisi ini menguntungkan Indonesia, diperlukan adanya peningkatan kompetensi dan kualitas SDM. Salah satu indikator kualitas SDM adalah tingkat pendidikan pemuda-pemudi.
"Kita harap mayoritas pemuda-pemudi Indonesia mampu mengecap pendidikan setinggi mungkin," ungkapnya.
“Ini penting karena kita harus bangun karakter bangsa. Untuk itu pemerintah menggalakkan pembangunan karakter bangsa melalui revolusi mental, perubahan pola pikir," sambungnya.
Selain berpendidikan tinggi, lanjut Rizal, pemuda-pemudi Indonesia diharapkan untuk tidak menikah di usia yang terlalu muda. Sebab, generasi muda yang melangsungkan pernikahan di usia muda itu belum mampu secara materi dan dikhawatirkan dapat melahirkan anak yang kurang sehat karena sel-sel reproduksinya belum matang.
"Kita harapkan kaum muda agar tidak menikah di usia anak. Untuk perempuan batas minimalnya 21 tahun, untuk laki-laki batasnya 25 tahun. Itu kunci keberhasilan revolusi mental pemuda di masa depan," terangnya.
"Karena sebelum usia 21 tahun itu masih perlu gizi, perlu pengembangan, sehingga nanti kalau menikah dini tidak akan mampu menghasilkan keturunan berkualitas," imbuhnya.
Oleh karena itu, Rizal mengajak pemuda-pemudi yang usia dari 12 tahun hingga 24 tahun untuk merencanakan masa depannya.
Jika ini terwujud, maka Indonesia memiliki SDM andal yang mampu mengantarkan Indonesia menjadi negara hebat di segala hal di mata dunia.
“Saya berharap di tahun 2018 dengan semangat revolusi mental dapat menciptakan generasi muda yang memiliki jiwa kepemimpinan, berintegritas, memiliki etos kerja, dan mau kerja bersama, sehingga menjadikan Indonesia yang hebat,” pungkasnya
Sumber : www.jawapos.com
AYO IKUT KB 2 ANAK CUKUP
0 Response to "USIA MENIKAH YANG IDEAL MENURUT DEPUTI BKKBN"
Post a Comment